“ Jilbab Hati “

748502111.jpg

 

“Yang penting hatinya dulu yang berjilbab, ketimbang fisiknya berjilbab tapi hatinya kotor!!”

Ungkapan diatas sering kali kita dengar , bahkan ungkapan ini pula yang dulu digunakan kakak saya yang cantiq ( he..he..he..) untuk menunda mengenakan jilbabnya selama bertahun-tahun, walau ALHAMDULILLAH tepat seminggu sebelum Ramadhan kemarin kakak saya dengan kesadaran sendiri mulai mengenakan Jilbabnya ( Ya Allah semoga beliau istiqomah sampai mati amien..amien..amien..).

Ya, apa betul lebih baik hati dulu yang berjilbab ketimbang fisik?

Mungkin anda masih ingat tentang postingan yang menceritakan bagaimana saya di keluarkan saat ujian karena tidak mengenakan seragam yang sudah di tetapkan oleh pihak kampus sehingga memaksa saya dan beberapa teman berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan seragam tersebut, walau dengan cara meminjam pada orang-orang di sekitar kampus agar di perbolehkan ikut ujian ketimbang harus mengulang tahun depan.

Bahkan rey sempat berucap dalam salah satu komennya “masa’ cuman gara2 pakean gak seragam gak bs ikut ujian, apa hubungannya cobaa?? aneh…” Ya apa hubungannya coba! Tapi itulah sebuah peraturan dan konsekwensi dari melanggar sebuah peraturan. Anda tak akan ditanya berapa banyak materi ujian yang telah anda kuasai di kepala anda, berapa pintarnya anda menjawab setiap soal yang diberikan, dan lain sebagainya, tapi ketika itu yang dilihat adalah anda tidak mengikuti tata tertib sebagai syarat untuk mengikuti ujian maka sudah barang tentu anda harus dikeluarkan dari ruang ujian karena dianggap anda bukan mahasiswa kampus tersebut. Walau nantinya tak ada soal yang anda bisa jawab, kalau meminjam bahasa mas DQ “ kuliah kok cuma numpang duduk ( erggggggggggh gak sopan neh junior he..he..he.. ) itu bukan masalah selama anda mengikuti tata tertib, maka tak ada orang yang ber-hak mengeluarkan anda dari ruang ujian. Karena tata tertib untuk mengikuti ujian dengan kepintaran anda menjawab soal ujian adalah dua hal yang berbeda , sama halnya dengan mengenakan Jilbab dan Akhlak, mengenakan Jilbab merupakan suatu bab dan akhlak merupakan bab yang lainnya walau idealnya orang yang berjilbab SEHARUSNYA memiliki akhlaq yang baik karena memiliki akhlaq yang baik merupakan ciri orang yang beragama dan salah satu ciri wanita muslim adalah mengenakan jilbab.

Jadi menurut saya sangat salah kalau ada ungkapan lebih baik hatinya dulu yang berjilbab ketimbang fisiknya, jelas tetap fisik yang utama karena dengan anda mengenakan jilbab berarti anda mengikuti salah satu peraturan dalam beragama, dengan kata lain dengan memakai jilbab berarti anda memiliki ciri orang yang beragama, sama halnya dengan seragam sekolah, ketika ada yang berseragam sekolah maka kita pasti menyangka dia itu pelajar lepas dari pintar atau tidak otaknya, dan ketika orang yang mengenakan seragam sekolah itu berada di mall pada saat jam pelajaran berlangsung , maka petugas berhak untuk menangkapnya, karena mereka memiliki ciri anak sekolah.

 

74850225.jpg

 

Sekarang bagaimana malaikat mau mencatat segala amal kebaikan anda kalau anda tak menunjukan ciri-ciri orang yang berhak untuk dicatat, anda mengaku muslim tapi penampilan dan gaya hidup anda tak satu pun menunjukan anda seorang muslim, walau pun anda melantunkan 30 juzz alqur’an kalau penampilan anda tidak menunjukan sebagai layaknya seorang muslim tentu saja malaikat tidak akan percaya , karena MP3 di komputer saya pun hapal 30 juzz.

Saya lebih suka ketika orang berkata “ saya tahu jilbab itu suatu keharusan tetapi saat ini saya belum bisa mengenakannya” dari pada orang yang berkata “Yang penting hatinya dulu yang berjilbab ketimbang fisiknya berjilbab tapi hatinya kotor!!” karena ungkapan pertama menandakan orang yang tahu kelemahan dirinya dan berharap suatu saat akan berubah menjadi lebih baik, sedangkan ungkapan yang kedua adalah suatu “PEMBENARAN“ yang diadakan untuk menutupi sebuah kelemahan dan sering kali orang yang seperti ini pada akhirnya tidak pernah mengenakan jilbab sama sekali , karena dia merasa tidak ada yang salah dengan dirinya.

 

74850310.jpg

 

Memang memakai jilbab tidak bisa di paksakan , apalagi kita yang sudah terbiasa berpuluh-puluh tahun jauh dari agama, dan karena Agama itu sendiri pun bukan suatu paksaan, Rasulullah saw di utus sebagai rahmat bukan sebagai azab, maka sudah seharusnya keberagamaan tumbuh dari sebuah kesadaran seorang hamba yang ingin memperbaiki diri menjadi lebih baik. Dan sudah SEHARUSNYA menjadi sifat seorang hamba untuk selalu taat dengan apa yang di perintahkan tuannya.

Seorang ulama besar yang memiliki pikir dan risau yang sangat tinggi terhadap nasib umat, nampak dari raut wajah serta suaranya yang parau bukan karena kerentanan semata, tapi, tak lain karena kesehariannya selama bertahun-tahun ( baik di markaz Raiwind Pakistan maupun di belahan dunia ) berbicara tentang kebesaran Allah, tentang kampung akhirat sebagai maksud dan tujuan hidup setelah mati dan tentang tanggung jawab umat terhadap keadaan sekarang, ketika berkunjung ke Indonesia berkata “Kemaksiatan yang melanda dunia saat ini tak dapat di hentikan dengan kekerasan apapun, karena semua itu bersumber dari hati yang rusak. Karena yang rusak itu hati manusia, yang harus di perbaiki juga hatinya. Disinilah di perlukan kelembutan, kasih sayang sesama manusia. Tidak menistakan , tidak bertengkar dan tidak ghibah ( bergunjing ). Dengan cara itu dakwah atas hati manusia akan mencapai sasaran, dan insya Allah perubahan akan segera terjadi. Karena setiap individu dan keluarga akan mengamalkan agama dengan keyakinan yang benar.”

 

74850304.jpg

 

Sebagai motivasi saya ingin mengisahkan tentang perjalan Sha ( adik saya ) yang telah melakukan lompatan besar dalam hidupnya. Sha mengenakan jilbab setelah melakukan perjuangan yang keras melawan hatinya selama 2 tahun tepatnya tahun 2002. Tidak secara draktis langsung mengenakannya, tetapi bertahap, karena Sha teramat mengerti , ketika seseorang telah memakai Jilbab berarti ada konsekwensi besar yang harus di tanggungnya, dia tidak bisa lagi menjadi individu yang mewakili dirinya melainkan segala gerak-gerik dan aktifitasnya sudah mewakili suatu keyakinan yang dianut bukan lagi oleh satu keluarga melainkan bermilyar-milyar penduduk dunia.

Saya tidak pernah memaksa Sha untuk mengenakan jilbab apa lagi untuk mengenakan cadar, saya hanya mengajak Sha untuk berpikir, tentang tanggung jawab kita terhadap keluarga, dimana sebagai anak kita di tuntut untuk selalu membahagiakan kedua orang tua kita. Dan salah satu wujud dari rasa kasih sayang itu , mana kala kita dapat membahagiakan mereka dunia akhirat. Dan untuk membahagiakan mereka dunia akhirat kita harus terlebih dulu menjadi anak-anak yang sholeh.

 

“Gw gak bisa pake jilbab” ucapnya suatu hari.

“Gw gak maksa elo pake jilbab, gw cuma mau elo sadar bahwa jilbab itu suatu kewajiban, dan minimal elo berniat untuk memakainya, setidaknya setiap hari elo berdoa supayah jangan dimatikan sebelum elo memakai jilbab dan iman elo sempurna”. Ucap saya

 

Setahap demi setahap Sha menjalaninya, Sha tidak langsung membuang semua baju-bajunya yang berlengan pendek, tapi dia berniat tidak akan membeli baju lagi yang berlengan pendek , begitu juga dengan rok, ia mulai memakai rok yang panjang. Tahapan-tahapan itu di lalui Sha dengan sebuah kenikmatan. Dan saya pun ikut menikmati proses itu, ibarat pohon dari mulai membajak sawah , menanan bibit, merawat hingga berbuah Sha lewati itu semua, dan pada akhirnya di tahun 2002 Sha berniat tidak melepaskan lagi jilbabnya ( selama dua tahun Sha hanya memakai jilbab jika di perlukan tergantung situasi dan kondisi ), tantangan sudah pasti ada apalagi Sha merupakan wanita pertama dalam keluarga besar kami ( dari pihak ibu ) yang mengenakan jilbab, sudah tentu cibiran dan nada-nada miring acap kali terdengar, dari mulai di tuding ikut aliran sesat sampai ada anggapan saya memaksa Sha untuk mengenakan jilbab. Tapi kami sangat menikmati saat-saat itu sebagai bentuk pendewasaan kami dalam beragama. Karena melalui semua cobaan itu kami dapat merasakan manisnya iman.

Dan semoga Allah swt memberikan kekuatan kepada kita untuk selalu istiqomah dijalan-Nya, dan kelak kita semua menghadap Allah swt dengan membawa iman yang sempurna. Amien, amien , amien.

 

 

Terimakasih atas komen dan kunjungannya :

olangbiaca , okebebeh , hasanah translation , isnuansa , Deddy , aaqq , nico , chitink , Um Ibrahim , Ist , Amalia hazen , devari , hanggadamai , anggavantyo , ayahnya ghifar , Santi , abimanyu , rnazahra , Agus Taufiq Hidayat , manis , bebi , Yari NK , afin , nurussadad , aRya , hasanah translation , wieda , Fakhrurrozy , realylife , dobelden , azhar , carra , abror , cewektulen , raddtuww tebbu , icHaaWe , indo , la mendol , Frida , nexlaip , landep , Fiz

74 Responses to “ Jilbab Hati “

  1. chitink berkata:

    klo saya lebih suka orang yang berkata:”saya tahu jilbab itu suatu keharusan makanya saya mengenakannya”…saluuut lagi buat sha… 🙂

    Sama lah aku juga lebih suka seperti yang bapak bilang, tapi pastinya setiap orang memiliki kesanggupan yang berbeda-beda dalam menjalankan agama, jadi menurut saya lakukan yang mudah secara istiqomah, sambil terus berusaha untuk menyempurnakan agamanya. Berhubung bapak sudah punya blog jadi saya gak harus bikin postingan “tentang itu” kan ? he..he.he..

  2. Fakhru berkata:

    Berbahagialah bagi orang-orang yg lebih mendahulukan keridhoan Allah daripada keridhoan manusia dan lebih yakin akan janji Allah dan hari akhirat…

    Betul bang , semoga kita semua menjadi hamba-hamba yg selalu mencari ridha Allah dan Rasul-Nya

  3. adhini berkata:

    Insyaallah dengan memakai jilbab, perilaku dan hati bisa tertarik untuk lebih tunduk kepada Ilahi. Itu saya rasakan sendiri, ketika sudah berjilbab, setiap perbuatan yg akan dilakukan dipikirkan terlebih dahulu secara matang, tdk.tergesa-gesa, berpikir konsekuensi baik dan buruk dari perbuataan tersebut tdk.hanya di mata manusia, tetapi dimataNya. Saya jadi lebih mencintai Islam. Jilbab membawa kebahagiaan dan ketenangan tersendiri di dalam nurani ini.

    Klo tunggu sampe hati berjilbab mau sampe kapan??
    Dulu saya berpikir seperti itu juga…tapi umur manusia siapa yg berkuasa?? Kalo saya mati sebelum memakai jilbab bagaimana saya harus mempertanggung jawabkan di hadapanNya??
    3 pertanyaan yang akhirnya membuat saya merasa tertampar.

    Berbahagialah para perempuan yg sudah berniat memakai jilbab, walau baru terlintas di dalam hati. Pelihara hidayah yg telah hinggap. Jangan biarkan hidayah itu terbang seketika.

    Dengan berusaha dan berdoa, pasti Allah memudahkan. Saya yakin pasti akan ada jalan =)

    Waduh selalu kehabisan kata kalau pakar komunikasi ini dah ngomong, sorry kemarin mati lampu jadi lom selesai , intinya banyakin sholat aja, nanti biar Allah sendiri yang beri kemantapan, doain gw juga ya semoga cepet nysusul temen elo , elo sendiri kapan neh he..he..he..

  4. olangbiaca berkata:

    Aslkm…sepakat deh lan, benar sekali, yg penting muslimah yg pake jilbab udah ada nilai plus tinggal perbaiki akhlaq dan perbaiki ibadah.

    moga kita Istiqomah.

    Amien , semoga Allah swt memberikan ke-istiqomahan yang sama kepada kita semua.

  5. Santi berkata:

    semoga terus istiqomah untuk Sha dan abangnya.. amin..
    (mohon doa buat saya juga ya.. heheeee)

    PS: Baru kelar sibuknya nih mas. Narik nafas dulu, bikin postingan baru, trus bertempur lagi dah..

    Amien , seemoga segalanya di lancarkan , tahun ini jadi kan??? he..he..he..

  6. siska berkata:

    gue….belom mengenakan jilbab.
    kalo ditanya kenapa, dan gue bilang ‘belom bisa mengenakannya saat ini’, pasti akan ada pertanyaan kenapa berikutnya…
    dan jawabannya…gue ga tau.
    mungkin, gue masih sangat terpaku dengan hal-hal duniawi??

    *merenung*

    Semangat jeng dan terus berdoa, sha dan kaka gw dulu juga gitu hayoooooooo jangan menyerah

  7. hanggadamai berkata:

    jilbab bagi perempuan merupakan mahkota.

    jilbab yang di sertai rasa ketaatan pada sang khalik tentunya , kalau hanya jilbab tanpa ketaatan hanya akan menjadi jilbab yang mengikuti trend saja.

  8. meitymutiara berkata:

    aku belum siap untuk pake jilbab …

    Jangan putus asa mbak , terus berdoa dan semangat untuk mencapai hidayahnya , sehingga suatu saat nanti Allah berikan kekuatan untuk mengenakannya. amien..amien..amien kabul Ya Allah.

  9. Abeeayang™ berkata:

    jilbab bukan sekedar pakaian semata namun hati lebih utama…bettull?

    Hati yang baik ( menurut agama ) akan menghasilkan akhlak yang baik pula, seperti sebuah pohon yang menghasilkan buah, dan buah dari hati yang baik salah satunya dapat dilihat dari tampilan jasad kita, dan untuk kaum muslimin ada ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam tampilan fisik salah satunya apa yang di sebut dengan Jilbab, tapi bukan berarti yang memakai jilbab hatinya otomatis baik, paling tidak yang sudah mau mengenakan Jilbab sedikit banyak sudah ada pengakuan bahwa hidupnya bersedia untuk diatur oleh agama, dan pastinya akan ada nilai tersendiri di mata Allah swt.

  10. anggun pribadi berkata:

    temen gw pake jilbab, but she drinks liquor…

    Untuk mencapai derajat seorang hamba yang berhasil dimata Tuhan-Nya maka seseorang harus menyelesaikan beberapa ketentuan yang sudah di tetapkan, salah satunya memakai Jilbab,dan untuk mencapai derajat itu tidak bisa secara langsung seperti halnya membalikan telapak tangan, semua harus melalui sebuah proses, itu mengapa Alqur’an diturunkan secara bertahap tidak langsung sekaligus, karena Allah swt tahu taraf kemampuan hambanya. Mungkin teman elo baru menyelesaikan 1 proses ( pemakaian jilbab ) dari banyak proses yang harus dia jalani. Dan kita sebagai temannya yang mengetahui apa yang di perbuatnya merupakan suatu kesalahan mempunyai kewajiban untuk menasehatinya tentunya dengan hikmah ( lemah lembut ), kalau dengan cara menasehatinya akan timbul pecah hati ( akan terjadi keributan ) maka sebaiknya kita mengambil air wudhu sholat hajad 2 rakaat mengadu kepada Allah swt , agar teman kita tersebut di berikan hidayah, karena hidayah sepenuhnya berada di tangan Allah swt bukan di tangan kita.

  11. luckgelly berkata:

    kesadaran dr hati terpenting N rasa tanggung jawab yg tinggi…meski tanpa pegawasan sekalipun,

    Bener sekali gelly, kesadaran akan hal tersebutlah yang sudah seharusnya di usahakan oleh setiap kita.

  12. Amalia hazen berkata:

    kalau saya mengenakannya walau tdk pakai cadar..
    saya hanya meminimalkan diri… saya blm tau apa2 ttg agama saya.. tp minimal saya pakai jilbab2an.. dgn begitu saya akan malu untuk yang macam2.. dan terus akan mencari pengisinya sehingga mencapai titik mendekati maksimal… nah ini yg sedang saya cari.. dan entah sampai kapan….dgn bentuk yg benar
    InsyaAllah saya akan terjaga oleh tekad ini..
    Doakan saya mudah2an selalu menjalankan diri dalam kemauan Allah..
    makasih atas tulisan2nya…

    Kita semua dalam proses itu bunda, proses untuk mencapai suatu titik dimana Allah dengan kasih sayangan menyatakan keridhoan kepada kita. Oleh karena nya sangat diperlukan keseriusan dan kesungguhan untuk mencapai hal tersebut. Sama-sama saling doa ya bunda, ingetin saya kalau saya sudah mulai menyimpang ya.

  13. wieda berkata:

    Jilbab? apa seh sebenarnya menutup aurat? aurat itu apa??? hihihi….
    “agama” buat saya adalah hubungan antara hati dan Allah…. Allah maha tau apa yg ada di hati dan langkah kita. Baju, jilbab itu hanya pilihan.
    (Setiap kita baca semua perintah Allah pasti pengartiannya beda antara satu kepala dan kepala yg lain, makanya dalam Islampun banyak golongan2 nya).
    Buat saya “jilbab” ato “takberjilbab” ngga masalah, asal jangan saling meremehkan ato memandang rendah…(dosa kan?)

    Saya pernah punya pengalaman, ketemu teman lama di mall, dia sudah berjilbab cantik, dan saya bercelana pendek dan ber t shirt, sebagai teman tentu saja saya menyapanya dengan sepenuh hati dan keriangan, tapiiii….dia menyambut dingin dan matanya jelalatan kesana kemari seperti liat setan….(saat itu langsung saya coret dia sebagai teman), tapi…..ustad yg ngajarin ngaji saya ga pernah memasalahkan “baju” yg saya pakai….

    ups sorry panjang buanget komennya

    Jilbab itu apa dan aurat itu apa rasanya anda bisa tanyakan langsung kepada ustadz anda, kalau dalam pengertian saya agama adalah segala perintah Allah yang dibawa oleh Rasulullah saw itu agama, diluar dari itu namanya budaya / kebiasaan, dan bagaimana cara menjalankannya / mengamalkan agama tentu saja dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah saw dan kita cukup mengikutinya tanpa harus menambah atau meguranginya, karena agama itu sendiri telah sempurna tidak di perlukan lagi penambahan/pengurangan ( maaf karena agama saya Islam jadi saya berbicara dalam koridor keyakinan saya), Jilbab dan tak berjilbab mungkin tak masalah bagi kita, tapi akan bermasalah bagi Allah karena Allah swt sudah mewajibkannya ( ini bagi yang yakin Allah itu Tuhannya dan Rasulullah saw nabi-Nya kalau yang diluar keyakinan itu saya tidak tahu apa wajib atau tidak),

    Dan rasanya Islam itu tetap satu yang berpecah belah hingga menjadi golongan-golongan/kelompok-kelompok bukan Islam dalam artian agama melainkan orang islam yang mengamalkan agama. Ada perbedaan yang sangat mencolok antara Islam dan umat islam, Islam adalah agama yang di bawa oleh Rasulullah saw dan itu tetap satu dari jaman sahabat sampai sekarang yang pecah itu bukan islamnya melainkan umat islamnya. Seperti contohnya hari ini, yang di hinakan bukan Islam sebagai agama , melainkan umat islam yang sudah jauh dari agama ( tidak mengamalkan agama) karena kalau pun umat ini tidak lagi mau mengamalkan agama maka agama ini akan Allah tarik dan dunia akan di kiamatkan, rasanya di perlukan pembahasan yang teramat panjang untuk hal ini. Intinya untuk menuju Roma boleh menempuh 1001 jalan ( banyak jalan menuju Roma ) Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, untuk mendapatkan agama yang sempurna, hanya ada satu jalan tidak ada jalan kedua apalagi ketiga, yaitu jalan yang pernah di tempuh Baginda rasulullah saw, dan semoga Allah swt selalu memberikan kita semua hidayah-Nya sehingga memudahkan kita untuk menempuh jalan yang pernah di lalui Rasulullah saw. Amien..amien..amien

  14. la mendol berkata:

    Landy kapan pakai jilbab ?

    Kalau matahari terbit dari arah barat he..he..he.. Luna sendiri kapan pakainya, perasaan kemarin sudah pakai deh kok dilepas lagi sayang kan oh maaf salah ya itu Dewi Hughes ini Luna Maya kirain sama wakakakakakak

  15. rhainy berkata:

    Ass.Wr.Wb,
    Setuju!! Memang seharusnya jilbab dipakai sambil trs memperbaiki hati dan diri. Saya juga sebel kalo denger “yang penting hatinya dulu baru kepalanya yang di tutup”. Tambah sebel lagi karena di tempat saya tinggal banyak sekali yang pake jilbab tapi pacaran (ditempat2 gelap lagi!!), belum lagi ibu2nya pake jilbab tapi nyetir mobilnya ugal2an dan gak tau rambu…Walaupun lebih banyak lagi sih yang berjilbab dan juga berkelakuan indah.

    Terkadang karena ketidak pahaman kita sehingga jilbab hanya di jadikan simbol tanpa mau mengerti ada hal apa di balik pemakaian jilbab, dan biasanya jilbab di jadikan titik akhir untuk mengukur agama seorang muslimah dan itu yang salah, jilbab seharusnya di jadikan titik awal untuk menjadi kan diri lebih baik, seperti yang dirimu bilang “jilbab dipakai sambil terus memperbaiki hati dan diri”, jadi jangan heran kalau melihat orang yang memaki jilbab kelakuannya masih sama seperti saat belum mengenakannya, Oleh karenanya kita yang “tahu” mempunyai kewajiban untuk memberi tahu mereka yang masih berkelakuan seperti itu tentunya dengan hikmah, terlebih lagi kita doakan mereka, kita bangun tengah malam , ambil air wudhu sholat malam nangis pada Allah, agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi, dan Allah tetapkan kita dalam iman.

  16. devari bali berkata:

    wah topiknya kurang saya pahami karena berada ‘diluar’.
    tp menurut saya, klo pake jilbab harus dari hati nurani yg akan melaksanakannya bukan karena paksaan atau hanya karena ingin terlihat gimana gitu, atau hanya karena menyenangkan pihak ketiga.

    Betul sekali bapak setuju dengan pendapatnya, semoga kita semua selalu berada dalam lindungan-Nya amien

  17. istri saya belum berjilbab
    :d

    Suami adalah pemimpin dan kelak ia akan di tanya tentang kepemimpinannya. Suami mempunyai kewajiban tidak hanya mengantar anak istrinya mengarungi dunia yang sementara ini, tetapi bagaimana berpikir bisa mengantar anak dan istrinya mencapai surganya Allah swt. Perubahan tidak bisa hanya sekejap, seperti sebuah pohon harus mengalami yang namanya panas dan hujan baru ia bisa berbuah. begitu juga dengan anak istri kita, kita harus dengan penuh kesabaran dan kesungguhan untuk dapat mengantar mereka menjadi lebih baik setiap harinya karena keselamatan dan kegagalan kita di akhirat kelak bergantung juga kepada mereka.

  18. abimanyu berkata:

    “karena MP3 di komputer saya pun hapal 30 juzz” sama Bos!! bisa untuk menenangkan hati yang galau..

    Klo liat ce berjilbab digoda sama laki2 mesum.. saya rela bertarung mati2an utk membela ce itu.. siapapun dia, mau cantik, muda, tua, pasti tak bela.. tapi kalo liat ce pake rok mini, trus dia digoda laki2 mesum, saya mah cuek2 aja.. baru kalo nanti mba’nya minta tolong.. ato laki2 mesumnya udah suangaat keterlaluan.. saya baru mau bela dia.. he666.. gua diskriminatif gak ya?? kek nya enggak!!!!

    he..he..he..gw gak bisa komen deh kayanya he..he..he..

  19. abimanyu berkata:

    btw masak si Mas g bisa comment d blog saya?? ywd ntar tak settig2 lagi..

    Dah bisa komen sekarang he..he..he..

  20. Yari NK berkata:

    Hohoho….. betul sekali….. malah jauh lebih penting jilbab hati (dan juga jilbab otak) daripada jilbab di kepala doang. Syukur2 sih bisa semuanya jilbab di kepala (fisik), jilbab hati (dan otak).

    Memang, nggak lagi aneh tapi nyata, saya sering melihat orang berjilbab fisik tetapi kelakuannya kurang “berjilbab”, seperti egois, sinis, berdua2an di taman bersama sang pacar setelah maghrib, dll. Wah…. saya fikir, orang yg seperti itu kayaknya jilbabnya cuma nempel doang deh…. hehehe…. benar kan?? 😀

    he..he..he.. sudah seharusnya kita yang di beri kesadaran oleh Allah swt mengigatkan mereka, bukankah tugas kita sebagai umat baginda Rasulullah saw diharuskan untuk itu, dan yang lebih penting kita berusaha semaksimal mungkin melindungi keluarga kita dari hal-hal yang tercela tersebut dan berdoa kepada Allah swt untuk menetapkan kita dlm Iman

  21. ashardi berkata:

    di kampus ada sih temen yang berjilbab tapi pake clana jins ama hem (lengen panjang) yang super kuetat…pengen sih nanya “pake jilbab kok gak konsisten se?”, tapi sungkan…hehehe…

    Lebih baik antum ambil wudhu sholat hajat , doa dan nangis kepada Allah agar temen antum di berikan hidayah, karena hidayah mutlak di tangan Allah swt dan kita hanya mampu berusaha, semoga Allah mudahkan itu semua.

  22. diantha berkata:

    setuju, saya juga baru belajar, berjilbab sambil terus memperbaiki diri.. 🙂

    Terus belajar Bu. saya dan keluarga pun sama, jangan pernah berhenti selalu memperbaiki diri dan saling mengigatkan, karena Allah swt sangat suka dengan dua hal tersebut , dan bahagialah kalau dua hal tersebut ada pada diri seorang hamba ( selalu memperbaiki diri dan saling mengigatkan dalam kebenaran)

  23. binun harus koment apa $&*$Q#$^)&%*** 9:1
    selamat ya Lan, semoga Allah memberikan keberkahan, kepada keluarga dan calon istri antum, amiin

    Sama-sama semoga Allah juga memberikan yang terbaik untuk kita semua, kemarin antum gak ke markaz ya, pada hal kita dah tunggu , ada mas Kunto, Abror, Reza, dll

  24. 4d3strs berkata:

    cape deh……………..

    kalo ngomongin agama…

    ga da abiznya???

    mendingan nilai diri sendiri aza?

    Kenapa sekarang jarang orang mengamalkan agama? karena agama tidak pernah di bicarakan hari demi hari, kita lebih suka membicarakan perkara dunia yang tidak lebih berharga dari sebelah sayap nyamuk. sehingga manusia hari ini sangat cinta dunia dan takut mati, manusia hari ini tahu nilainya dunia sehingga mereka mengerjar dunia mati-matian dan rela menjual agamanya. Pada hal ucapan subahanallah yang di ucapkan seorang hamba dengan penuh keihklasan lebih berharga dari dunia seisinya, karena dunia dan seisinya suatu saat akan Allah musnahkan tapi ucapan subahanallah akan menyalamatkan kita di kubur , masyar , mizan, syirot dan sampai masuk surganya Allah swt, hari ini kenapa masjid-masjid sepi??? karena keuntungan memakmurkan masjid tak pernah di bicarakan hari demi hari, kita hanya sibuk membicarakan perkara-perkara dunia, tentang keindahan mall, bioskop dan lain sebagainya. jadi sangat salah kalau anda cape untuk membicarakan masalah agama. HANYA agamalah yang akan menyelamatkan kita dunia akhirat, karena masih ada yang mau mengamalkan agamalah dunia ini tidak di kiamatkan oleh Allah swt. JADI AGAMA HUKUMNYA WAJIB DI BICARAKAN DAN DI AMALKAN HARI DEMI HARI, LEBIH WAJIB DARI MAKAN DAN MINUM.

  25. 4d3strs berkata:

    yg penting dlm agama itu solat. solat itu izzy (mudah) diawali dgn takbir, diakhiri dgn salam.assalammualaikaum.wr.wb.itulah ceramah singkat dari UJ.

    Sekarang mana yang lebih penting Uang atau cara menghasilkan uang? kalau hanya uang suatu saat pasti akan habis, sama halnya dengan sholat, ada yang lebih penting dari sekedar sholat yaitu usaha untuk menghadirkan sholat, bagaimana menjaga sholat itu agar tetap ada di muka bumi ini dan bagaimana orang-orang mau melaksanakan sholat, karena itu yang dahulu Nabi dan para sahabat lakukan. Nabi dan para sahabat berdakwah hingga agama ini tersebar sampai kepada kita, bayangkan kalau Rasulullah saw dan para sahabat tidak menyebarkan agama ( dakwah ) maka agama tak akan mungkin sampai kepada kita, agama sampai kepada kita karena ada yang membawa ( manusia ) bukan angin, bukan burung dsb. oleh karena itu, untuk mendapatkan hakikat sholat kita harus dakwahkan pentingnya sholat kepada seluruh manusia yang kita jumpai, coba perhatikan sebelum sholat di mulai pasti di kumandangkan adzan terlebih dahulu itu tandanya ada hal yang lebih penting dari hanya sekedar sholat yaitu usaha untuk menghadirkan sholat. Semoga Allah swt memberikan kepahaman kepada kita semua.

  26. afin berkata:

    wah kok pas banget nih postingan dengan pelajaran fathul Qorib soal aurat pas ngaji semalam ya?

    Ustadz berkata ,” biarkan saja jika ada yang mengkritikmu sok alim atau sok suci jika suatu ketika kau bercadar. terimalah dengan lapang mungkin kau akan mendapat berkah darinya.”
    ” Sebaliknya jika kau dikritik karena kau keluar tanpa cadar, terimalah juga. Jawab saja Wallahu A’lam.”
    Bukankah Allah Maha Mengetahui

    hiks…

    Jika engkau menginginkan Allah Azza wa Jalla bersamamu, maka sibukkanlah dirimu dengan mentaati-Nya, sabar bersama-Nya, serta ridha akan perbuatan-Nya terhadapmu. Tiada sesuatu yang samar dalam pandangan Allah.

  27. sorry yaa, kemaren ane ga kemarkas karena besok paginya ane mo ke subang pake montor ba’da subuh, jadi ane istrirahat dulu n maen pijit – pijitan 😀 hehehe, pas nt sms ane lagi ta’lim fadhilah sedekah.

    tapi janji nya gimana ? kita semua nungguin, mas Anton juga gak dateng, hari ini musyawarah Jakarta dateng gak ??? Jangan bilang ente pijet-pijetan lagi ya, ditaskil malaikat maut baru tahu rasa ente. he..he..he..

  28. jilbab penjaga hati
    jilbab penjaga sayahwat
    jilbab identitas muslimat sejati

    berkibarlah jilbabmu selalu
    dzikirlah hatimu selalu

    untuk para akhwat yang berbahagia

    Di balik setiap perintah Allah swt dan sunah baginda Rasulullah saw pasti ada kejayaan

  29. langitjiwa berkata:

    alangkah indahnya bila hati sudah berjilbab….
    salam kenal,
    langitjiwa

    salam kenal kembali, terima kasih sudah mau berkunjung, sering-sering ya 😉

  30. mufidahsweet berkata:

    berjilbab so sweet gtuw…suka’ deh…

    🙂

  31. vyedey berkata:

    Ya…, Buat yang sudah berjilbab tetap istiqomah…., senantiasa meningkatkan kualitas dirinya dimata Alloh , dan tetap berbaik sangka jika mendengar orang lebih mementingkan kebersihan hati ketimbang mengenakannya jilbab dalam artian kerudung :), mereka juga lagi menjilbabi hatinya, insya alloh, setiap orang akan sampai pada apa yang di tujunya. saya dengar ada ulama yang mengatakan kalau jilbab itu tidak identik dengan penutup kepala, hanya saja saya belum ada kesempatan membacanya. Kalau itu benar, maka mereka yang berjilbab, tidak dalam artian mengenakan penutup kepala, bisa jadi juga sudah berjilbab dimata ALloh

    OOOh, kalau sudah baca tolong kasih tahu ya. biar sama-sama sharing, makasih infonya.

  32. radeezblog berkata:

    wah.. ini dia jawaban yang saya cari untuk teman saya ketika dia menjawab “aq blum siap berjilbab”… padahal saya juga sudah bilang kalau berjilbab itu hukumnya wajib.. dan di Al-Quran sendiri juga sudah diperintahkan seperti itu… tapi dia justru berdalih dengan kata “yang penting hatinya dulu”… dan pada saat itu saya kehabisan kata2 dan berpikir bahwa dia memang belum mendapatkan hidayah, karena pada kenyataannya memang banyak yang sudah berjilbab tapi perilakunya tdk mencerminkan hal yang baik…
    yang lebih parah lagi, ketika temen saya tidak mau berjilbab karena takut ga ditaksir cowok… lalu untuk kata2 yg tepat berbicara kepadanya yang seperti apa??.. sebenernya saya juga baru memperbaiki diri.. dan insya ALLAH akan terus memperbaiki diri saya… Thx utk infonya… 😀

    Terkadang tanpa disadari diri kita membuat beberapa kesalahan ketika menyampaikan nasehat kepada orang lain, ada beberapa hal yang harus di perhatikan ketika menyampaikan nasehat ( dakwah) kepada orang lain,
    1. Jangan pernah merasa diri kita lebih baik dari pada orang lain, kalau ada perasaan seperti itu pada diri kita maka apa yang akan kita katakan tidak akan pernah ada ruh-nya. ingat Iblis terusir dari surga karena merasa dirinya lebih baik dari Adam as.
    2. Kita harus luruskan niat, bahwa kita memberi nasehat bukan untuk memperbaiki orang tersebut karena yang bisa merubah atau tidaknya hanya Allah swt, kalau kita berniat memperbaiki orang lain maka apa bila hal tersebut tidak tercapai kita akan merasa kesal dan berhenti berdakwah.
    3.Kita menyampaikannya dengan lemah lembut, ingat ketika nabi Musa ingin berdakwah kepada Firaun maka Allah swt memerintahkan Musa as untuk bersikaf lemah lembut.
    4. Ini yang terpenting yang sering kali kita lupa, setelah kita berdakwah ( memberikan nasehat ) malam harinya kita bangun untuk melaksanakan sholat malam, kita doa kepada Allah swt sambil menangis sebut nama orang yang tadi siang kita dakwahkan, agar Allah swt memberikan beliau hidayah dan mengekalkan hidayah yang ada diri kita. karena hal itu lah yang biasa Nabi dan para sahabat lakukan, bahkan menurut satu riwayat kaki Rasulullah saw sampai bengkak-bengkak berdiri dalam sholat untuk mendoakan umatnya.
    saya rasa untuk sementara cukup dulu karena akan terlalu panjang nantinya. Yang terpenting luruskan niat dan adukan setiap hal dalam hidup kita kepada Allah swt.

  33. realylife berkata:

    Alhamdulillah ada yang membuat postingan tentang jilbab lagi , semoga semakin banyak ya
    maaf 2 hari belum posting , silahkan mampir lagi ada postingan baru
    maaf ya sambil berpromosi komentnya ini

    he..he..he.. , semakin banyak apanya neh, yang posting apa yang mengenakan Jilbab he..he..he.. iya saya segera meluncur

  34. akhwat89 berkata:

    saya lebih suka..
    setiap muslimah mengetahui
    bahwa berjilbab itu wajib dan tau cara memakainya..

    kalo cuma sekedar tutup kepala tapi tak menjulur ke seluruh tubuhnya..percuma saya kira!

    jadi, walaupun modis tetp harus syar’i..
    n_n

    sukses ya, dakwah itu menyenangkan..

    sama-sama sukses selalu untuk anda juga.

  35. nikoredoxs berkata:

    yang penting menutup aurat dan ga trll norak

    Insya Allah kalau mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah saw tidak akan norak he..he..he..

  36. dhida berkata:

    mau..tapi…

    Tapi apa he..he..he.. , Insya Allah terus doa, minta sama Allah semoga Allah mudahkan Amien..amien..amien..

  37. Um Ibrahim berkata:

    Jilbab itu kan dari bahasa Arab yang artinya pakaian yang menyerupai jubah (longgar, menutup sekujur tubuh minimum sampai menutup betis), kalau yang menutup rambut,telinga, leher dan dada namanya hijab. Kita sebagai muslimah diperintahkan oleh Allah jika keluar rumah selain menutup aurat dengan hijab, juga mengenakan Jilbab… ini aja udah salah kaprah kadang banyak yang merasa dengan hijab aja udah cukup…

    Sementara untuk jilbab kan, ala bisa karena biasa, disini anak2 perempuan yang dari kecil udah biasa mengenakan jilbab, setelah dewasa rasanya udah gak sreg kalau gak mengenakan jilbab, tapi kalau yang mulainya baru setelah “gede” seperti saya 😉 ya kalo gak kuat niat emang susah 🙂

    btw; Masya’Allah tulisan yang bagus

    Setuju bu, tapi kalau saya tulis seperti itu bisa-bisa pada kabur he..he..he.. mungkin harus pelan-pelan, karena sudah lama kita hidup dalam maksiat bayangkan saja dari kecil hingga kita dewasa sangat jauhhhhhhhhhhhhhhhh kita dari agama aduh jadi sedih aku nulisnya , inget ke diri sendiri hiks, tolong ingatkan saya ya bu kalau salah-salah kata , maklum manusia 🙂

  38. tuansufi berkata:

    Bagiku, jilbab itu salah satu titian menuju ke keridhoan Allah, dan yang namanya titian kan memang tetap aja perlu keterampilan untuk melewatinya. Kita melihat ada berbagai cara adinda2 kita mulai meniti, ada yg ragu2 dulu (seperti adinda sha), ada juga yg langsung percaya diri menitinya, ada jg yang cuma sekedar nyoba tanpa bekal apa2, ada juga yang bahkan belum meliriknya. “Ah ngapain ke titian itu, takut konsekuensi bla.. bla”.

    Nah, sudah jadi kewajiban bagi kita sesama muslim, jika saudari-saudari kita memilihnya, maka kita harus mendukungnya dan bahkan kalau bisa menjaganya agar tetap dalam titian. Itulah gunanya saling menasehati, dan dengan cara yang baik juga tentunya. Seperti nabi kita yang mulia, yang selalu tepat nasihatnya, dengan siapa pun yang berada dihadapannya.

    Dan posting ini mudah2an bisa jadi jalan cahaya, untuk membuka hati adinda2 yang akan mulai meniti dan tentunya dapat mengokohkan adinda yang sudah dalam titian… Amin.

    amien, makasih pak dah berkunjung.

  39. julfan berkata:

    Jilbab itu bukan tingkatan keimanan seorang wanita melainkan kewajiban yang harus ditaati.

    Setuju, makasih ya aku dapet kata-kata baru lagi neh

  40. Ersis W. Abbas berkata:

    Ya ya … bagus, langsung ke jantung hakiki. Saya sangat senang dengan postingan ini.

    janyung hakiki itu apa ya pak, maaf saya kuang mudeng

  41. zizah berkata:

    🙂 Postingan yang mbuat hati cerah…
    dari hati yang paling dalam, sebenrnya seorang perempuan punya rasa “risih” dengan auratnya..tinggal menunggu hidayah dan keinginan yang kuat seorang dai dan daiyah untuk selalu mengingatkan….

    🙂

    Amien , semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada kita semua dan menjadikan kita semua dai dan daiyah

  42. abahoryza berkata:

    emang kan dari dulu udah di contohin … kesombongan itu lah yang menjerumuskan setan kedalam kesesatan sepanjang masa, dan para pengikut setan sampe ahkir jaman masih mengamalkan ilmu sombong dalam berbagai sisi kehidupannya

    Yup , setuju

  43. nurussadad berkata:

    Siapa ya yang pernah berkata begini (ntah Nabi, Shahabat atau siapa gitu):
    Islam itu tertutupi malah oleh umatnya sendiri.
    Ketika ada kewajiban menolak, malah bikin alesan sendiri, what everlah, muga saja hidayah datang, aminnn kepada aq juga lho..
    Dan ingat, hidayah tidak datang semena-mena…

    Btw, temen kuliah ane, sudah sekitar 4 yang pake kerudung, setelah semasa SMA gak pake…
    (note: sengaja make istilah kerudung, bukan jilbab, :-))

    amien..amien..amien… semoga istiqomah

  44. Agus Taufiq Hidayat berkata:

    Jilbab…. menurut saya wanita yang pake jilbab lebih sexy daripada yang ga pake jilbab… contohnya Isteri ana, tiap hari ga bosen2 liatnya… pengen meluk terussss….. #’_’#

    Pak Agus inget ada anak kecil disini ( sambil menunjuk diri sendiri )

  45. aRya berkata:

    walo saia bukan muslim
    tapi saia sependapat
    karena bnayk yang bejilbab di luarna saja
    pengalam saia
    banyak2 siswi yang berjilbab kelakuannya kurang sopan (maaf)
    just komen
    peace

    Semoga Allah swt memebrikan kita semua hidayahnya amien..amien..amien..

  46. okebebeh berkata:

    kalo saya dijilbabin gimana ya mas landy yaa..

    Iya biar cepet-cepet kiamat ya pak Eko hiks

  47. rey berkata:

    wow banyak bener nih yg komen, mantap…

    mo share aja sih, dulu gue juga beranggapan gitu, yg penting hatinya dulu lah, blm siap pake jilbab lah, tp kapan siapnya kalo kita sendiri gak pernah berusaha, kalo nunggu hidayah tiba2 jatuh dari langit mah susah kali… emang gue siapa, kalo gak usaha “nyari” mah tetep aja mikirnya gak siap mulu. Alhamdulillah akhirnya perasaan itu datang juga, gue pengeeenn bgt pake jilbab, dari lubuk hati yg paling dalam. Alhamdulillah gue seneng dan rada nyesel juga, knp gak dari dulu aja gue pake jilbab 😀

    Buat temen2 yg ngerasa blm sanggup make jilbab, mudah2an diberikan kemudahan oleh Allah SWT, dan tetaplah berusaha 😀

    Komenmu kali ini benar-benar menyejukan hati ku

  48. nexlaip berkata:

    setuju lan

  49. cewektulen berkata:

    penting dua2nya, ya jilbab hati ya jilbab aurat…

    setuju bu wartawan he..he..he..

  50. azhar berkata:

    gw sih lbh baik hatinya dulu yg berjilbab daripada tampilan fisik…….

    Jilbab hati itu seperti apa ya?? dan siapa seh orangnya yang sudah berhasil menjilbabkan hatinya jadi pengen tahu??? jangan-jangan ungkapan itu hanya pembenaran dari ketidak mampuan kita untuk bersedia diatur oleh agama

  51. bebi berkata:

    sampai saat ini saya blm bisa mengenakan jilbab, saya sering banget ngeliat wanita2 dan lebih tepatnya gadis yg memakai jilbab tapi kelakuanya melebihi org yg memakai kemben di klub-klub malem. trus, apa pendapatmu tentang itu bang?????

    Bismilláhirrahmánirrahím

    Gw coba jawab ya bebi, harap di maklumin kalau ada yang kurang tepat, sebab elo kan tanya pendapat gw dan seperti yang elo tahu gw kan bukan ustadz.

    Sebelum gw jawab, gw pengen mengajukan pertanyaan, Misalkan elo mau jadi seorang penyanyi, maka siapa yang elo lihat, penyanyi yang sudah sukses mengeluarkan puluhan album dan mendapatkan ribuan penghargaan atau elo melihat penyanyi amatiran yang turun naik bis? pastinya elo akan melihat penyanyi yang sukses bukan!, begitu juga ketika elo mau menjalan kan agama. Dan orang-orang yang sukses menurut agama iyalah para nabi dan rasul dan para sahabat nabi. kenapa mereka sukses? karena Allah swt sendiri yang memberi tahukan dalam alqur’an. Ada sifat2 dari Sahabat yang Allah swt sukai sehingga Allah swt pilih mereka mendampingi rasulullah saw. Bahkan Allah sendiri yang memberitahukan keridhoannya dalam alqur’an ( untuk perkaran ini di perlukan pembahasan tersendiri )

    Kalau dalam urusan dunia saja kita melihat kepada orang-orang yang sukses, sudah seharusnya hal itu dilakukan juga untuk urusan agama, dalam urusan agama ada standar tersendiri, karena gak mungkin kan kita menyamai 100% dengan apa yang di lakukan Rasulullah saw maka minimal apa yang kita lakukan merujuk pada apa yang di lakukan para sahabat nabi. untuk tahu apa saja yang dilakukan para sahabat nabi elo bisa baca buku-buku dan tanya ma ustadzah di deket rumah elo. Jadi sangat salah kalau kita dalam menjalankan agama melihat orang-orang yang belum dijamin kesuksesannya seperti ceweq-ceweq yang elo lihat di klub-klub malam.

    Yang ingin gw tekankan disini, mereka-mereka yang elo lihat tadi sama juga kaya kita2 masih dalam taraf belajar, karena tanda kesuksesan seorang hamba apabila di akhir hayatnya dapat mengucap dua kalimat syahadat. itu baru sukses yang sesungguhnya. dan hal itu hanya bisa di dapat dengan mujahadah nafsu, dan gak sembarang orang bisa. dan salah satu mujahadah nafsu dengan cara selalu melihat kebaikan saudara kita dan mendoakan segala kekurangannya. “barangsiapa yang menutupi aib saudara muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat”

    he..he..he.. doain gw ya bebi semoga gw termasuk orang-orang yang sukses dan bisa seperti para sahabat rasulullah saw. dimana Allah telah memberikan keridhoannya kepada mereka. amien..amien..amien..

  52. raddtuww tebbu berkata:

    tulisan yang bagus,, sangat bagus,,

    Bagusan tulisan situ ah he..he..he..

  53. Fakhrurrozy berkata:

    Tidak inginkah kita “membahagiakan” Allah SWT [yg menciptakan diri kita dengan segala karunia nikmat yg tak terhitung] serta Rasulullah SAW [yg mengajarkannya lewat segala perilaku beliau, istri-istrinya, keluarga dan para sahabatnya yg indah]?

    Benarkah kita bersungguh mencintai Allah?

    Benarkah kita bersungguh mencintai Rasulullah?

    Semoga kita bersama bisa melaksanakannya setahap demi setahap sesuai kemampuan diri..

    Ya Allah, berilah kami hidayah dan tunjukanlah kami jalan yg lurus, jalan orang-orang yg Engkau beri nikmat dan ridhoi dan bukan jalan orang-orang yg sesat dan Engkau murkai…

    Wallahu a’lam

    😉 Makasih bang

  54. Deddy berkata:

    Mudah2an tulisan ini bisa menginspirasi banyak wanita musim Indonesia. great post!

    waduh jadi malu neh tulisannya di baca pak Dokter he..he..he..

  55. Eucalyptus berkata:

    hmmmmh….. speechless, secara aku juga baru pake jilbab kurang lebih 3 tahun. Dulu aku anggep pake jilbab itu gak modis, nyusahin, panas, gak menarik dll. Waktu aku naik haji akhir th 2004 aku bener2 gak nyaman memakai jilbab, shg disana aku berdoa: “Ya Allah nyamankanlah aku dengan jilbabku”. Subhanallah, rasanya kok nyaman bgt, sampai sekarang yang tadinya niat cuman mau pake 40 hari setelah pulang haji, kok malah gak bisa lepas lagi…

  56. Santi berkata:

    kalo ternyata tahun ini saatnya, insya Allah dilancarkan. kalo engga, ya ditunggu lagi, sambil berdoa yg lebih khusyuk. hehehe (ketawa miris)

  57. dela berkata:

    waaaah.. judulnya menarik! gambar bunga-nya aku suka 😀

  58. realylife berkata:

    jilbab hati , emang slalu indah
    kopdarnya jadi nda ya
    saya di ciganjur sekarang

  59. theloebizz berkata:

    waaaah..awalannya mirip dgn critaku saat baru mengenal jilbab..alhamdulillah..tlah kuteguk nikmatnya berjilbab.. 😉 *tdnya aku jg mo posting ttg ini loooh.. 😉 *

  60. dewi berkata:

    ada yang mengenakan jilbab karena tren…
    (tren artis berjilbab, tren model jilbab unik dan modis, de el el)

    karena kebiasaan…
    (sejak lahir dia berada di keluarga dan lingkungan yang wanitanya berjilbab. Dia berjilbab sebelum paham kenapa harus mengenakannya)

    dan,
    karena kesadaran…

    idealnya, kita berjilbab karena kesadaran yang muncul dari pemahaman kenapa muslimah harus berjilbab. Terus terang, saya berjilbab karena di sekolah dulu memang diwajibkan pake jilbab (he3…gilingan aja klo sampe ada yg berani buka jilbab… 🙂 ).

    Berat? memang. Sering mengeluh panas dan kurang fashionable sekaligus merasa sayang rambut indahku (ups!…), tak bisa dilihat orang. Jadi ketika pulang ke rumah saat liburan, saya masih sering main ke tetangga, ke sodara, ato belanja dengan melepas jilbab.

    Dua tahun pakai jilbab, menjadi terbiasa. Saat liburan, rasanya aneh kalo sampe ngebuka jilbab. Alhamdulillah, tetap istiqomah sampe sekarang, dan semoga selalu mendapat bimbingan Allah, amiin…
    (soalNa, godaannya makin banyak tuh, hiks.. 😦 )

  61. lady berkata:

    dulu, kebanyakan yg dianggap halangan memakai jilbab karena takut ga diterima bekerja di perusahaan/instansi yg diinginkan.

    kalo sekarang kyknya anggapan itu udah ngga berlaku ya.. karena terbukti perempuan berjilbab banyak yang lebih smart dan berprestasi. so, identitas islam semakin terjaga.

  62. Sadat ar Rayyan berkata:

    “yang penting kan hatinya” ini syubhat yang sering dilontarkan sebagian yang belum berjilbab.
    bukankah suatu hukum itu dilandaskan atas sesuatu yang nampak adapun yang batin hukumnya adalah terserah Allah.
    Semuanya sejalan antara hati dan amal.
    Jadi, buat yang sudah berjilbab syar’i, istiqomah ya. ini sebuah ketundukan pada syariat Alloh.
    salam kenal mas

  63. radiokuring berkata:

    Jilbab…so..my wife is wearing too. But Mba…kaya’nya sekarang di ekspose juga kenapa layaknya pake jilbab, coz mungkin adja niatnya karena malu lingkungannya pake jilbab semua, atau biar ikut trend (biar ga ketinggalan jaman katanya), so sebelum seseorang pake jilbab di ekspose (siar-siarkan) dulu bahwa niatnya untuk ibadah thok! biar dirohmati yang di atas, gimana? [arrive my blog pls]

  64. dzulfikar berkata:

    thanks kunjungannya ya ke blog ku. cantumin dong blog ku di tempat ente. ntar blog ente aku cantumin di blog ku. setuju ?

  65. Lyra SM berkata:

    kalau menurut saya, memakai jilbab itu sudah merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk kita sebagai wanita yang sudah mengaku kalau dirinya seorang muslimah, karena itu merupakan perintah Allah swt dan tidak bisa kita elakan. kalau ad yg bertanya, masih mnding yg mna ce’ pke jilbab tapi kelakuan minus atw ce’ ga pke jilbab tapi dia rajin b’ibadah,, kalau menurut saya, ga’ mnding k’2nya, karena kita beribadah (sholat, puasa, zakat, dLL) termasuk memakai jilbab, itu sudah suatu keharusan yg wajib kita jalani jika kta mnginginkan ridho allah saw.

  66. Al Faruq berkata:

    Assalamu’alaikum

    “masa’ cuman gara2 pakean gak seragam gak bs ikut ujian, apa hubungannya cobaa?? aneh…” (tulisan warna pink). Itu aturan sekolah kan? Bagaimana kalo aturan Allah? Masa gara-gara ….. terus ….tidak masuk surga? Pertanyaan saya, Yang punya Anda semua ini siapa? Mau ikut aturan siapa? Udahhhhhhhh, pake jilbab! Gitu aja kok masih mikir.

    Wassalamu’alaikum

  67. Ima berkata:

    Assalamu’alaikum
    Salam kenal ya
    Tulisan yg bagus..dilengkapi gambar bunga2 yg cantik lg, jd tmbh semangat bacanya 😉

  68. anggavantyo berkata:

    ayo terus nge-blog ! 🙂

  69. venomaxus berkata:

    aku cewek berjilbab udah tapi kurang suka pake rok…rasanya masih ribet………maklum aku kerja jadi rasanya g pantes, kalo pake rok jadi norak mesti aku angkat takut kena kotor kalo mau sholat ribet mesti ganti jadilah aku punya rok cuma 2 biarpun pake celana panjang aku gak pake yg ketat atasanyapun kupakai yg panjang dan sedikit longgar boleh gak ya…………

  70. menarik sekali artikelnya ..ikut memantau…keep update yaa ..salam

  71. abu abdurohim cimanggis berkata:

    Marilah segera kita kerjakan amalan yang baik, supaya kita tidak menyesal. bila ada niat pasti ada 1000 jalan tapi kalau tidak ada niat pasti ada 1000 alasan….

  72. green berkata:

    banyak yang berjilbab, tapi suka menggosip, berlaku centil sama laki-laki bukan suaminya, selingkuh, suka menjatuhkan teman….Wallahu Alam..berjilbab atau tidak, bukan suatu ukuran dia itu sudah sempurna. Yang utama, berbuatlah baik pada sesama, tidak melakukan kejahatan, tidak melakukan yang dilarang agama.

  73. […] Sedangkan berjilbab secara fisik jauuuuuuuhh lebih mudah! untuk lebih jelasnya lebih enak baca disini deh. saya males ngulang.com. tapi kurang lebih saya dan ukhti itu (assalamualaikum, salam kenal, Ukh) […]

Tinggalkan Balasan ke chitink Batalkan balasan