Beberapa hari yang lalu, berkali-kali saya harus beristighfar melihat tayangan di televisi yang menampilkan adegan seorang ibu menyumpah, menjambak bahkan memaki anaknya di depan puluhan kamera wartawan yang dengan “senangnya” mengabadikan setiap detik dari momen tersebut “Saya sumpahi dia, dasar anak durhaka” sambil mengacungkan telunjuknya ke depan kamera wartawan. Belum reda rasa keterkejutan saya terhadap adegan tersebut tiba-tiba salah satu station televisi memberitakan seorang ibu tega membunuh bayi yang baru beberapa jam lalu ia lahirkan.
Saya tak habis pikir apa yang sesungguhnya sedang terjadi didunia ini ? dimanakah gambaran sosok ibu yang lembut dan penuh cinta kasih, yang rela memberikan seluruh hidupnya demi buah hati tercinta!. Setan apa yang ada di kepala seorang wanita yang rela menyumpahi anaknya dan membunuh bayinya, darah dagingnya sendiri!. Apakah para ibu itu lupa, mereka pernah berbagi nafas dengan anak-anak mereka , berbagi kehidupan!. Apa luka itu bergitu dalam sehingga citra seorang ibu harus hilang dihapus dengan sebuah dendam dan sumpah serapah.
Saya sempat bertanya kepada adik saya yang kebetulan turut menyaksikan tayangan tersebut “ ini beneran, apa sinetron ?” maklum saja tv di kamar saya sudah hampir satu tahun lebih sengaja tidak dinyalahkan, jadi saya aga terkejut dengan berita-berita seperti ini. Saya jadi teringat tulisan almarhumah La-Rose dalam salah satu artikelnya yg berjudul “seorang ibu bukan hanya karena Dia melahirkan”, dimana artikel tersebut menceritakan seorang ibu yang meperlakukan anaknya tak ubahnya seperti budak
“Bagaimana mungkin ada ibu yang sekejam itu?” tapi memang demikianlah, karena seorang ibu juga manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan. Mungkin benar apa yang di katakan Reza M. Syarief, “ Persoalan menikah mudah tapi pernahkah anda berpikir bahwa menjadi suami atau istri yang baik tidaklah semudah pernikahan itu sendiri. Sama halnya dengan mendidik anak adalah perkara gampang, tetapi menjadi ayah atau ibu yang baik bagi anak tentu tidak gampang bukan? “ .
Sayangnya tidak ada kursus untuk perkara ini dimana seharusnya orang tua bisa lebih belajar untuk menjadi “orang tua” atau kalau pun mungkin ada pasti peminatnya tak seramai Dokter ahli kecantikan.
Rasanya masih terngiang di telinga saya cerita tentang seorang ibu dengan anaknya yang datang menemui Aisyah r.ha dimana sang ibu mengeluh kelaparan dan Aisyah r.ha memberikan beberapa biji kurma, ketika sang ibu hendak memakan kurma bagiannya, maka sang ibu membatalkannya dan memberikan bagian kurma miliknya kepada anaknya yang saat itu masih kelaparan, dan ketika Aisyah r.ha. menceritakan hal tersebut, Rasulullah saw memuji apa yang ibu itu lakukan. Kisah seorang ibu yang mencintai buah hati tidak hanya terjadi pada jaman Rasulullah saw, mungkin kita masih ingat ketika masa pemerintahan Umar bin Khatab dimana ada seorang ibu yang memasak batu demi untuk menghibur anaknya yang kelaparan.
Lantas sekarang dimana ibu-ibu yang memiliki jiwa seperti itu, yang sangat menyayangi dan mencintai anak-anaknya. Apa tekanan ekonomi yang menyebabkan mereka berbuat seperti itu?. Tapi rasanya kalau hanya masalah tekanan ekonomi buktinya banyak juga keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan tidak sampai berbuat seperti itu. Apa lagi sampai menjual dan membunuh darah dagingnya sendiri.
Apa semua ini karena rasa tak berdaya yang melahirkan suatu “keterpaksaan”, apapun alasannya meyumpahi anak menjadi anak durhaka apalagi sampai membunuh bayi, tidak dapat di benarkan dari segi apapun. Kalau hanya tekanan ekonomi Bunda saya jauh lebih tertekan, dengan pendidikan yang sangat minim di mana kehidupan seakan mengharuskannya untuk tetap berdiri tegar tanpa sedikitpun boleh mengeluh, sehingga bagi nya tak ada beda antara keringat dan air mata demi menghidupi dirinya dan ke 15 anak dan ponakan suaminya. Tidak pernah sedikitpun bunda saya berniat untuk membunuh janinnya apa lagi memaksa kami untuk mengemis di pinggir jalan demi sebuah kata iba. Bahkan nenek kami yang jarak rumahnya hanya 3 rumah dari rumah kami tak pernah tahu kalau kami pernah tidak makan dalam sehari. Dan kami sering hanya makan dengan garam.
Dan satu hal yang saya salut dari bunda saya, dia tidak pernah meninggalkan sholat, dia sangat percaya bahwa Allah swt tak pernah salah dalam menentukan garis hidup hamba-Nya, jadi apapun yang Allah berikan sudah layaknya harus di syukuri bukan di sesali.
Mungkin ada ratusan bahkan jutaan orang yang lebih hebat dari bunda saya itu sudah pasti, dan memang sudah seharusnya, dimana seorang ibu sudah seharusnya dapat mengantarkan anak-anak mereka kedepan pintu gerbang kebahagian baik nantinya anak mereka membalas apa yang telah mereka lakukan atau malah melupannya itu bukan menjadi soal, yang menjadi permasalahan mana kala seorang ibu mengabaikan tugasnya sebagai seorang ibu. Masalah kelak si anak membalas jasa kita atau tidak bukan urusan kita itu urusan dia dengan Allah swt, yang menjadi urusan kita bagaimana mengarahkan anak-anak kita ke surga-Nya. Karena nanti Allah swt akan tanyakan itu diakhirat-Nya, Sejauh mana kita telah mengajarkan dan mendidik anak kita tentang perkara Agama mereka, oleh karenanya saya tak habis pikir kalau masih ada ibu yang tega menyumpahi anaknya bahkan sampai di liput oleh media, dan menurut kabar kejadian itu bukan hanya sekali bahkan sudah yang ke beberapa kalinya, Nauzubillah min dzalik semoga hal tersebut tidak pernah menimpah kita semua.
Terimakasih atas komen dan kunjungannya :
chitink , Fakhru , adhini , olangbiaca , Santi , siska , hanggadamai , meitymutiara , Abeeayang™ , anggun pribadi , luckgelly , Amalia hazen , wieda , la mendol , rhainy , devari bali , sluman slumun slamet , abimanyu , abimanyu , Yari NK , ashardi , diantha , hasanah translation , 4d3strs, afin , hasanah translation , achoey sang khilaf , langitjiwa , mufidahsweet , vyedey , radeezblog , realylife , akhwat89 , nikoredoxs , dhida , Um Ibrahim , tuansufi , julfan , Ersis W. Abbas , zizah , abahoryza , nurussadad , Agus Taufiq Hidayat , aRya , okebebeh , rey , nexlaip , cewektulen , azhar , bebi , raddtuww tebbu , Deddy , Eucalyptus , dela
Semoga itu cuma ada di sinetron, meski tak sedikit yang telah merasuk ke masyarakat kita. BTW soal pernikahan….. itulah, mengapa saya masih memilih hidup ‘mandiri’ hehehe…!!!!
mas landy…. saya rasa ibu itu bukan aneh… tapi agak…stresss(??) atau depresi parah…mestinya diobatin… atau kita doain aja mas, biar cepet sembuh….amin.
makanya Mas..
sekarang saya lagi dalam proses mencari istri yang sholehah.. hu9
biar dia bisa melahirkan, merawat, dan mendidik anak2 saya..
doa’in aja y Mas!!
“ibu” ….semua yg keluar dari bibirnya adalah doa bagi anak2 nya…jadi pantang sebagai seorang ibu mengatai anaknya nakal ato kurang ajar….
seorang ibu harus menuntun/ memberi contoh ke anak2 nya tentang “kebaikan”. Contoh yg paling gampang, menyuruh anaknya mandi, si ibu harus sudah mandi dan dandan….hihihi….harus gitu kan?
Ada-Ada aja, hehehehe
Daripada ntn sinetron ga jelas, mending nonton Mamamia. Penuh tuh ama cinta kasih ibu ke anaknya 😉
Apa tak sebaiknya TV juga berhati-hati menayangkan hal-hal yang bisa membuat orang lain mengikuti hal yang tak benar? Apapun namanya, media juga berperan serta untuk pendidikan bangsa ini…memang ada sih yang bilang, kalau tak suka jangan menonton TV, tapi apa ya seperti itu?
Kalo agama udah rusak, mulai muncul dech yang aneh2. Apalagi kalo agama udah ga ada… mau kaya apalagi dunia…
Ya Allah ampunilah dosa kami kepada ibu kami… Ya Allah kami belum bisa berkhidmat kepada ibu kami sebagaimana yang engkau inginkan… Ya Allah ampunilah segala dosa seluruh Ibu… Ya Allah berikanlah hidayah kepada mereka semua… Ya Allah jadikanlah Isteri-isteri kami, seluruh perempuan di muka bumi ini menjadi Ibu yang Shalehah, Alimah, Hafidzah, Da’iyah…… begitu juga Isteri Landy kelak Ya Allah. Amin.
Yaa Allah ampunilah dosa hambamu ini, ampunilah dosa kedua orang tua kami,
Yaa Allah berikanlah keberkahan dalam kehidupan keluarga kami, berikanlah anak keturunan yang sholeh sholeha, aamiin
Speechless…Hanya bisa berdo’a, semoga kisah di atas bisa menjadi cermin dan pelajaran bagi kita semua untuk menjadi pribadi yg lebih baik sebagai manusia yg diberikan anugerah akal dan petunjuk sebagaimana yg dibawa oleh Rasulullah SAW dan semoga Allah berikan kekuatan iman dan kesabaran kepada kita semua dalam menghadapi setiap ujian yg datang dan menghampiri hidup..amin.
Hiks…
Semoga aq menjadi bunda yang baik bagi putra-putriku kelak… Amin…AllahummaAmin…
Aq pernah dengar istilah ibu merupakan tonggak negara… Kalo ibu-ibu di suatu negara sudah seperti itu… gmn negaranya…
Wa’allahu ‘Alam….
Sedih kalo lihat ada ibu dan anak hubungannya tidak baik… sedih kalo lihat anak kurang ajar sama ibunya tapi lebih sedih lagi kalo lihat ibu yang menghujat anaknya.. karena saya percaya doa ibu itu segalanya,kalo dari mulut ibu keluar kata-kata yang nga baik gimana bisa hidup si anak jadi baik??
bener-bener ibu yang aneh….btw mana nich pesenan saya ko blm dimuat juga???
sejahat-jahatnya orang tua kita, kita doakan semoga Alloh ampuni mereka dan masukkan mereka kedalam syurga yang paling tinggi
ASsalamu’alaykum, senang membaca postingan ini.. sedikit banyak mengingatkan saya tentang pengorbanan Ibu saya.. untuk menjadi ibu yang baik ternyata tidak diperlukan gelar yang mentereng ataupun kekayaan yang berlimpah, tapi keikhlasan.. ini yang susah!
Ibu yang nyumpahin anaknya bisa jadi karena waktu kecil dia pun diperlakukan seperti itu oleh orang tuanya.. atau bisa jadi dia memang blom siap menjadi ibu..
smoga ibu-ibu (*dan calon ibu) Indonesia dapat meneladani kisah-kisah wanita pilihan zaman Rasululloh,,
Ane juga liat tayangannya… sedih sekaligus kasian sama ibu dan anak-anaknya. Kehormatan keluarganya rontok… Yang ane tau, ibundanya itu tertekan secara mental. Karena pada kesempatan laen, si ibu bicara baik dan memuji-muji anaknya yang mantan artis panas itu. Yah… kita doain aja bang…
belum pernah jadi ibu jadi nggak ngerti, tapi alangkah baiknya mereka2 yang melakukan penyimpangan ini di periksa segi kejiwaannya…
begitu pula almarhumah mama, tidak pernah ngeluh tentang apapun. sakitnya ditanggung sendiri hingga akhirnya beliau harus menyerah pada kanker hati stadium 4…. tapi aku bener2 kadang gak habis pikir pada mama….dari mana beliau punya kekuatan sedemikian rupa menghidupi kami dan menutupi segala gundahnya dari orang lain???
–ye, jadi curhat– 🙂
kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa..
Mas, apapun yang dilakukan Ibu pada kita, seumpamanya tubuh kita diris pake sisir besi yang tajam sampek hancur sekalipun, hal itu tidaklah cukup membalas apa yang dilakukan oleh Ibu kepada kita..
wah, sebelumnya…. salute untuk bunda-nya
yang tegar, kuat, dan berhasil mendidik amanah Allah 🙂
sejak beberapa bulan terakhir, saya males liat tayangan infotainment. Infonya sammmma aja, klo ga perceraian, putus cinta, foto seksi artis yang beredar bebas, rebutan anak, ato kisah ibu yang menyumpahi anaknya.
Soal aksi si ibu yang menurut saya terlalu ekstrim dan dramatis itu bisa jadi adalah indikasi (bukan menuduh loh, karena harus ada pembuktian tuh 😉 ) adanya gangguan psikologis atau biasa kita kenal dengan stress. Tapi yang bikin saya lebih sebel, kok ya para pekerja infotainment tetap mengambil gambar dan menayangkannya…:-(
btw, makasih dah mampir @ my blog… jangan kapok mampir lagi ye, banyak silaturahim kan memperlancar rezeki tuh (iiih, maunya aku ini, he3… 🙂 )
Aslkm.
makanya nonton juga sekali-kali lan, maksudnya nonton berita gitu lho…hehe..jangan ketinggalan informasi ya ?
sy juga jarang nonton karna nggak ada waktu untuk itu, tapi skedar Dunia dalam berita TVRI sy slalu nonton, liat perkembangan dunia…
Kasihan juga, hubungan ibu dan anak yang dilihat di TV itu. Mungkin kita harus bercermin ;
1. Sebagai orangtua apakah sudah betul cara kita mendidik anak ?
2. Sebagai anak, apakah sudah betul cara kita berbakti ?
Aku prihatin…
ya.begitulah ,tapi tidak semua ibu seperti itu ..
contohnya ibu ku ….
Lebih baik kita ingat aja jasa2 beliau…mudah2an itu semua hanyalah khilaf aja.
mari kita sama2 membuat sebuah excuse: ibu juga manusia 🙂
tp nih katanya sebesar apapun kesalahan ibu tetep ga bisa impas ‘hutang’ kita karena ngelahirin dan membesarkan kita…
ustadz, saya ngiri …soalnya saya sudah nggak punya ibu *mewek neh
kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia….masih banyak yang lupa dengan makna syair lagu yang subhanallah bagusnya…marilah kita berusaha agar tidak menjadi “ibu yang aneh” karena pola didik yang kita ajarkan juga sangat mempengaruhi bagaimana sikap anak kita ke kita di masa tua kita..
Selayaknya seorang ibu dapat memberikan kasih sayang penuh pada anaknya. Seperti halnya ibu antum dan ibu ane tentunya. Bersyukurlah kita.
Mangkanya hati-hati. Kelak kalo kita cari istri carilah yang solehah.
Biar anak-anak kita kelak terjamin kasih sayangnya.
OK, saling doakan deh tahun ini kita dapet. 🙂
Salam.
Sangat menyentuh
Menurut gw bisa jadi Ibu itu dilanda depresi, merasa tidak berbahagia dalm hidupnya hingga dilampiaskan pada anak-anaknya, mudah2an ini bukan suudzon tapi baidewei selain beristighfar tentunya kita doakan agar ke depannya bisa lebih baik. Amin.
Salam kenal 🙂
Sabar adalah karakter terbaik untuk kita.
Sabar adalah nama-Nya yang terakhir
yang ke-99
Wahai manusia…
berlatihlah untuk SABAR
Yupz … btul pa yg d tulis para ibu pun skrng kdng terlalu ” sibuk ” dan akhirnya menyerahkan tugas ke ” pembantu ” annd anak2 lbih dekat pda sang pembantu , contohnya jika minta makan atau di antarkan sekolah pasti si anak meminta pda si mbok nya …. Yupz tapi tetep za kta harus mengormati ibu walaupun ibu itu sngt2 kjam , ingat Surga Di Telapak Kaki Ibu bkan Surga Di Telapak Kaki si ” mbok ”
Jngn lupa yg nulis ini kirimz email ke q biar bsa ngobrol2 chyntiablue@yahoo.co.id
Dahulu saya yang bertanya seperti itu pada diri saya sendiri.. Dimana sosok seorang ibu yang lembut,pengasih dan penyayang ada anaknya. Karena waktu kecilsaya hampir tidak merasakan hal itu. Yang saya dapat dari seorang ibu adalah cacian,kemarahan dan pukulan.
Tapi Maha Suci Alloh, yang telah menunjukkan kemurahan-Nya.
Sekarang saya tidakakan bertanya lagi kenapa? Karena itu merupakan ujian untuk seorang anak dalam ketaatanya pada Alloh dan pada orangtuanya.
Selalu ada hikmah dalam sebuah kejadian…
menurut saya kuncinya ada di ilmu
ilmu untuk menjadi istri yang baik kemudian berlanjut kepada ilmu untuk menjadi ibu yang baik
kebodohan itu biangnya kesalahan
🙂
Just another opinion of mine
MEmang Jaman Udah semakin menggila, semua serba terbalik dan menjadi sebuah anxiety tersendiri dalam alam fana ini. Mungkin ibu-ibu aneh tersebut kurang mendalami dalam hal keimanan. Seandainya iman seorang ibu itu kuat, maka yang di ucapkannya adalah doa terbaik bagi sang anak.^_^
OOT: maaf ya Dik Landy….jarang bw….sedang merawat ibu yg sakit, habis opname….
sudah dekat rasanya kita dengan hari kiamat
zaman dimana orang sudah tidak lagi peduli dengan orang lain, tak kecuali anaknya…
zaman dimana manusia sudah lupa akan penciptanya…
ibu psycho itu mah 😐
..beda tipis antara sinetron dan kenyataan….
mungkin kebanyakan nonton sinetron
iya aku sempat nonton kejadian itu dimana seorang ibu memaki,mencabak ditonton oleh orang ramai pula.
tak tahulah apa kata-kata’surga di telapak kaki ibu itu’ sudah hilang dari si’ibu itu apa si’ibu lupa apa arti ibu bagi sang anak?hmm…….
jwbnya ada di ibu itu kali yah????
hi..hi..hi…
salam kenal,
langitjiwa.
mas landy….sebelumnya saya minta maaf mungkin komentarku kurang menyenangkan di hati mas….
gini mas kita tidak bisa menyimpulkan seorang ibu itu aneh, kita itu harus melihat situasi si ibu tersebut???mungkin ibu tersebut mengalami strees berat n hambatan ekonomi yang kurang mendukung,,,tapi saya sadar perlakuan ibu tersebut tidak dibenarkan dari segi apapun….
tapi perlu mas landy ingat “SURGA ITU ADA DI TELAPAK KAKI IBU” …jadi ibu itu bagaikan perhiasan atau mutiara yang patut kita jaga dengan sepenuh hati yang tulus…tanpa ibu kita tidak akan lahir di dunia ini….
Semoga diberikan petunjuk dan hidayah Nya 😦
Menyedihkan.. apalagi negara ini masih kacau balau, butuh anak-anak yang waras utk memimpin bangsa nanti 😦
ya…ya…ya…ada-ada saja!!!
Nampaknya memang fenomena aneh seperti itu bakal terus ada…… masalahnya memang kompleks apalagi kalau itu berhubungan dengan gangguan jiwa….
**sambil mengelus2 dada**
masya Allah !!!
jaman memang sudah edan ….
Fenomena akhir zaman yg sudah semakin sering terdengar dan terlihat. Akan tetapi kita semestinya tidak mencela zaman karena keadaan seperti ini, namun kita jadikan cermin untuk melangkah lebih baik sebagai manusia yg beadab dan berakhlak atas dasar keyakinan yg benar yg kita anut.
Semoga kisah ini memberikan kesadaran bagi [saya] kita agar segera melangkah untuk sama-sama kembali kepada Yang Maha Benar dan Berkuasa atas alam ini…
infotainment juga tega amat meliput yg kaya gtu…
ibu oh ibu..
antara kebahagian dan perderitaan sangat tipis kau rasa…
ingin memberikan kebahagian.. namun mendapat balasan penderitaan…
yg terkadang keringat dan air mata sudah tak terbedakan lagi..
tp yakinlah ibu2… keikhlasan itu adalh formula yg terbaik untuk kita
salam buat ibunda ya…
moga aku jg bisa jd ibu yg iklas…
yah..semoga saja kita dijauhin dari sifat-sifat buruk seperti itu, nonton tv dengan banyaknya cerita kriminal juga gak bagus, apalagi kalo yg nonton gak bisa memfilternya, malah ngajarin.
gak harus ibu-ibu, semua juga harus kuat imannya, kalau ada apa-apa cepat istighfar. salam kenal ya
Klo menurut saya pribadi sih, si ibu yang satu ini sepertinya perlu perawatan psikiater deh, jangan2 jiwanya terganggu. Karena kalau ibu yang sehat mana mungkin membenci anak kandungnya sedemikian rupa? Walahu’alam…
membuatku merasa beruntung memiliki ibu seperti ibuku
*koq jadi pengen nangis inget simbok*
hihihi abis nonton infotainment nih??
gue jadi inget ama cerpen gue yang kemaren2 itu…
tiba2 jadi kangen rumah….
yang jelas , aku cinta banget sama ibu aku dan menerima dia apa adanya
bener ngga ?
o iya email nya sudah saya kirim pesan
silahkan di buka
saya menunggu konfirmasinya
terima kasih
ibu yang aneh…
di blog udah ada postingan baru tu mas… 😀
hhhmm….bunda…segitu bencinyakah kau dgn buah hati yg kau kandung selama 9 bulan???ananda mungkin saja khilaf…dan jangan pernah kau berusaha tuk menyerah agar ia tetap berada di jalur yg kau hendaki… 😦
jadi ingat seorang ibu tetangga saya yang sikapnya mirip dengan ibu yg aneh itu… hiih.. takut.
nauzubillah..
Smoga “ibu-ibu yang aneh” diberikan hidayah oleh Alloh SWT dan smoga kita dapat mengambil pelajaran dari peristiwa2 aneh yang banyak terjadi di dunia ini agar kita melangkah lebih baik lagi.
mbak klo nonton tv sekarang itu paling enak nonton olahraga ma film kartun, aman dan gak bikin tambah stress, naudubillah deh moga2 istri saya nanti tidak seperti itu
astagfirullah…harusnya kasih ibu itu tidak terbatas…aQ sbgai cewek (insya Allah jd ibu 🙂 ) blm punya anak aj, ttp g tega melukai atw kasar sm anak2-sodara. Gila bener manusia skrg…aneh…
setuju…ngak ada tempat kursus buat jadi orang tua yang baik, semuanya berjalan apa adanya, malah kadnag dari anak-anaklah orang tua belajar.
Hiks..pepatah kasih orang tua sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah, udah ngak relevan lagi yah sekarang 😦
dulu ketika saya masih tinggal dengan orang tua… jujur saja saya seringkali meributkan hal2 kecil dengan ibu…
sampai ketika saya SMA yang sedang berjuang untuk lulus & diterima di universitas, ibu saya terutama selalu bangun malam untuk tahajud tanpa membangunkan saya karena khawatir tidur saya terganggu, padahal hal itu dilakukannya untuk kepentingan saya. Sungguh saya menyadari, betapa saya terlalu egois selama ini.
Sekarang setelah saya tinggal jauh dari orang tua… saya baru menyadari kalau cinta dan kasih sayang dari orang tua khususnya ibu sangat2 besar. Hikmah yang dapat saya ambil, kini saya tidak pernah lagi meributkan hal2 kecil seperti dulu, saya tidak ingin waktu saya yang singkat untuk bertemu mereka diisi dengan pertengkaran. Thanx God!!
Mama..i miss you so!!
*menitikan air mata*
setuju banget sama paragraf terakhir..! jadi ngerasa disentil ni.. huhu..
Ibu yang aneh seperti itu bukan hanya ada di sinetron-sinetron ato pas ditayangkan di infotainment aja kok. Aku nyaksiin sendiri kok gimana seorang ibu jadi terbiasa mukul anaknya, ninggalin anaknya. Sedih. Miris liatnya.
Beruntung aku punya mamah yang sampe sekarang masih perhatian banget dan perhatian itu kadarnya engga berubah dari dulu sampe sekarang.
seTuju…
“jadi apapun yang Allah berikan sudah layaknya harus di syukuri bukan di sesali.”
Ibu adalah cerminan manusia hebat,,
InsyaAllah akuw akan jadi ibu hebat untuk anak2kuw kelak amiin..
artikel ini aku lihat di http://www.lintasberita.com/Lokal/rdquo_Ibu_Yang_Aneh_ldquo/
Aku itukan punya VCD yang isinya profileku dari aku kecil, saat aku nyanyi, aku ikut lomba, aku sekolah, aku menari, aku wisuda sampai aku main wushu, pokoknya dan lain lain dech, yang di file PICTURE itu ada semua fotoku dan hasil karyaku plus prestasiku. Durasinya saja 43 menit.
Buat semuanyanya yang mau tinggalin comment di blogku nanti aku undi, bakalan siapa yang menang. Semuanya gratis jadi tidak perlu ganti biaya produksi sama pengiriman, aku yang tanggung semuanya.
Karena terbatas jadi nanti aku umumkan yang menang hanya sepuluh orang saja ya.
Ayo buruan siapa tahu bisa menang, oh ya catatan buat muter VCDnya kalau pakai VCD Player sembarang merek bisa, tapi kalau pakai komputer jangan pakai Windows Media Player sama Winamp jadi harus selain itu. Kagak tahu tuch Oom Andi yang bikin kok bisa begitu.
Sudah ya, aku tunggu commentnya di http://akuhomeschooling.wordpress.com. Terima kasih banyak ya.
Cium sayang selalu dari Fafa buat semua
Nice Info, thanks 😀
halo selamat malam saya erik dari malang.
entahlah apakah tulisan saya ini akan bermanfaat atau tidak.karena saya tidak tahu harus bercerita kepada siapa. saya berumur 35 tahun dn saya adalah single parent untuk saat ini.dan saya mempunyai masalah dengan ibu saya di mana dia sering membuat sumpah serapah cacian dan makian juga tuduhan yang kadang ngga masuk akal kepada saya.bahkan sampai kedua saudara saya pun memusuhi saya karena telah dapat laporan dari ibu saya dan sampai hari ini dan detik ini ibu saya tidak pernah berhenti menuduh dan menyumpahi saya tidak perduli di depan pelnggan ataupun pegawai saya. dan tidak pernah berhenti mengirim sms dengan nada menghina dan makian juga sumpah serapa yang di tujukan kepada saya melalui pegawai saya.
saya masih mencoba diam.
karena saya tahu sekali saya menjawab perkataanya pasti akan sangat panjang dan tidak berujung dan akan selalu berputar tidak tentu… dan seringkali bercerita kepada banyak orang tentang pengorbanan yang dia lakukan di mana kedua saudara saya juga ibu saya tidak pernah tahu apa yang saya lakukan untuk mereka tp saya juga tidak ingin mengatakannya biarlah itu menjadi rahasia saya dengan allah….
saya bingung dan tidak tahu lagi cara bagaimana menghadapi ibu saya…. saya benar benar putus asa karena segala cara telah saya coba… mungkin dari pembaca ada yang bersedia membantu saya dengan masalah saya yang berat ini….. trimakasih sesudah dan sebelumnya…………………